Senin, 02 November 2009

Harapan baru untuk Pak Suswono.

Apa kabar penyuluh pertanian Indonesia?
Pelantikan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II beberapa waktu lalu menurut saya cukup menarik.  Termasuk di pos Menteri Pertanian, sosok baru kini menghuni Departemen Pertanian.  Dialah Ir.Suswono, sosok yang kini menggantikan Bapak Anton Apriantono untuk menduduki kursi Menteri Pertanian.  Walaupun berbagai keberhasilan berhasil dicapai oleh Anton Apriantono namun Presiden SBY tidak mengangkatnya kembali. Berbagai spekulasi beredar di masyarakat, namun kita harus menyadari semua bahwa pengangkatan menteri adalah hak prerogratif seorang Presiden.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Inovasi Teknologi : Intensifikasi Padi Aerob Berbasis Organik.

Apa kabar Penyuluh Pertanian Indonesia?
Tantangan dunia penyuluhan dan pembangunan pertanian ke depan adalah ketersedian bahan pangan. Betapa tidak, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun memerlukan pasokan bahan pangan yang tidak sedikit. Kedaulatan dan ketahanan pangan nasional menjadi taruhanya. Mecermati kondisi ini maka ke depan akan semakin terasakan betapa pentingnya peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian nasional.

Kamis, 22 Oktober 2009

PUAP : Solusi untuk mempermudah akses petani terhadap pembiayaan usaha.

     Sejak tahun 2008 Departemen Pertanian Republik Indonesia melalui Pusat Pembiayaan Pertanian meluncurkan sebuah program terobosan yang disebut dengan nama Pengembangan Agribisnis Perdesaan (PUAP).  PUAP merupakan program yang bertujuan memberdayakan para petani kecil, buruh tani,  ataupun pelaku usaha berbasis pertanian skala mikro yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan).  Gapoktan merupakan kelembagaan petani ditingkat desa yang dibangun, dimiliki dan dikelola oleh petani itu sendiri.

Jumat, 11 September 2009

Padi varietas unggul baru hasil kombinasi teknik mutasi radiasi dan persilangan

      Apa kabar para penyuluh pertanian Indonesia?

     Seperti yang kita ketahui  masalah utama yang dihadapi dalam produksi bahan pangan terutama beras adalah semakin berkurangnya lahan sawah subur.  Berkurangnya lahan ini antara lain dipergunakan untuk kawasan pemukiman, industri, jalan dan sebangainya.  Jumlahnya dari terus meningkat dari tahun ke tahun, tercatat lebih dari 50.000 hektar lahan mengalami alih fungsi menjadi lahan non pertanian.  Disamping itu masalah lainya seperti kejadian alam, antara lain banjir, kekeringan serta adanya serangan OPT ,menyebabkan produktivitas lahan dan tanaman berkurang.

Minggu, 06 September 2009

Di balik sukses industri padi Vietnam.

     Industri pertanian Vietnam dalam dua dekade belakangan ini mencatat rentetan prestasi spektakuler.  Di antaranya adalah tiba-tiba saja Vietnam sudah mencapai swasembada beras.  Bahkan menjadi salah satu produsen dan eksportir terkemuka dunia. Orang bertanya resep apa yang digunakan oleh Vietnam.
     Kerja keras dan disiplin tinggi tentu saja menjadi kunci sukses.  Juga kebijakan agraria pemerintah yang memberi kesempatan petani menguasai lahan cukup untuk digarap.  Namun kiranya tidak kalah pentingnya atau mungkin yang menjadi kunci utama adalah "keberanian" Vietnam mengadopsi teknologi modern, yakni teknologi nuklir untuk meningkatkan produksi padi.

Kamis, 03 September 2009

Bagaimana keberlanjutan THL-TB Penyuluh Pertanian Angkatan Pertama?

Tidak disangsikan lagi,bulan-bulan ini dan 2-3 bulan kedepan adalah hari-hari yang penuh dengan tanda tanya bagi sebagian besar teman-teman tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL-TBPP) terutama angkatan Pertama.  Betapa tidak.  Sesuai dengan peraturan yang ada tahun ini merupakan tahun terakhir mereka bertugas mendampingi petani dan kelompok tani sebagai tenaga kontrak Departemen Pertanian RI. Mereka tidak bisa diperpanjang lagi kontraknya sebagai THL-TBPP.

Kamis, 05 Februari 2009

Strategi Penyuluhan Pertanian di Era Krisis Harga Pangan

Pasar global telah menciptakan para spekulan, untuk menentukan dan mempermainkan harga-harga komoditas di tingkat perdagangan internasional. Lalu bagaimana dengan kondisi negara Indonesia, di tengah krisis global harga pangan dan BBM ini? Lebih spesifik lagi, bagaimana pula dengan nasib para petani di negara yang kita cintai ini, sebagai produsen pangan dan tingkat kelayakan hidup, korelasinya dengan lonjakan harga pangan tersebut?