Jumat, 11 September 2009

Padi varietas unggul baru hasil kombinasi teknik mutasi radiasi dan persilangan

      Apa kabar para penyuluh pertanian Indonesia?

     Seperti yang kita ketahui  masalah utama yang dihadapi dalam produksi bahan pangan terutama beras adalah semakin berkurangnya lahan sawah subur.  Berkurangnya lahan ini antara lain dipergunakan untuk kawasan pemukiman, industri, jalan dan sebangainya.  Jumlahnya dari terus meningkat dari tahun ke tahun, tercatat lebih dari 50.000 hektar lahan mengalami alih fungsi menjadi lahan non pertanian.  Disamping itu masalah lainya seperti kejadian alam, antara lain banjir, kekeringan serta adanya serangan OPT ,menyebabkan produktivitas lahan dan tanaman berkurang.


     Untuk mengatsi berbagai permasalahan tersebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain dengan menciptakan lahan sawah baru dan varietas unggul baru.  Penggunaan varietas unggul baru merupakan cara yang diyakini handal dalam mengatasi berbagai permaslahan dan meningkatkan produksi pangan.  Cara ini lebih aman, ramah lingkungan, dan lebih murah biayanya.  Oleh karena itu usaha untuk mendapatkan varietas baru harus dilakukan secara intensif sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Penciptaan varietas baru dapat dilakukan dengan meningkatkan keragaman genetik dengan cara persilangan antar spesies, introduksi genotip, kultur jaringan dan pemuliaan mutasi dengan teknik iradiasi.
    Iradiasi adalah salah satu teknik yang digunakan untuk menciptakan varietas baru dengan penyinaran radiasi gamma pada biji tanaman yang  dikehendaki.  Tujuanya adalah untuk memperoleh sifat-sifat baru yang lebih unggul dari varietas induknya.  Sifat tersebut meliputi daya hasil, umur dan ketahanan terhadap OPT.
    Di Indonesia telah banyak dilepas varietas padi baru, namun kenyataan menunjukkan bahwa varietas IR-64 merupakan varietas yang paling banyak disukai oleh petani.  Luas pertanaman padi varietas IR-64 lebih dari 25% dari total arrea pertanaman padi sawah di Indonesia.  Namun demikian akhir-akhir ini varietas IR-64 mulai menurun popularitasnya karena adanya penyakit hawar daun yang lebih virulen sehingga dapat menyerang varietas tersebut.
    Meskipun demikian karena varietas IR-64 ini karena memiliki daya hasil tinggi, umur genjah, rasa nasi enak dan kualitas gabah yang baik serta daya adaptasi yang luas menyebabkan petani tetap menyukainya.  Keunggulan sifat tersebut perlu dipertahankan dan diwariskan pada varietas lain.
     Untuk mempertahankan kualitas varietas yang disukai petani, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi- BATAN melakukan teknik kombinasi persilangan dan iradiasi pada varietas IR-36, IR-64 dan IR-74  dengan varietas padi hasil mutasi iradiasi yang telah dihasilkan BATAN sebelumnya yaitu Atomita-1, Atomita-2, Atomita-3, Atomita-4 dan Cilosari.  Pemanfaatan teknik tersebut telah memperoleh galur-galur harapan baru yang mempunyai sifat unggul yang dikehendaki.  Setelah melalui uji multilokasi untuk mengetahui tingkat keunggulanya, galur-galur harapan tersebut kemudian dilepas sebagai varietas baru dengan nama Woyla, Merauke, Kahayan, Winongo, Diah Suci, Yuwono, Mayang dan Mira-1.
   

6 komentar:

sumartono mengatakan...

Nama varietas baru itu kok nama-nama orang. Apakah mereka ada andil?

Sugiana, SP. mengatakan...

@ Mas Sumartono : Betul mas mereka memang punya andil sehingga namanya sebagai nama varietas tersebut sebagai bentuk penghargaan bagi mereka. Sebetulnya nama orang hanya salah satu saja,bisa juga memakai nama-nama lain untuk varietas padi biasanya nama sungai, si penemu, tokoh atau lembaga penemunya. Trima kasih mas Sumartono. Salam sukses.

wellsen mengatakan...

Artikel yang menambah wawasan tentang pertanian, mas :)
semoga varietas-varietas unggul tersebut bisa terus dikembangkan untuk meningkatkan pertanian di Indonesia, dan meningkatkan kesejahteraan petani tentunya..

suparjo mengatakan...

Yth Pak Sugiana, SP

Nama saya Suparjo, saya seorang petani, biasanya padi saat akan berbunga diserang hama tikus, pertanyaan saya : Adakah padi varietas baru yang daya hasil tinggi,umur genjah, rasa nasi enak, kualitas gabah yang baik, dan daya adaptasi yang luas serta batang padi rasanya pahit sehingga tidak disukai hama tikus (tahan hama tikus) yang dihasilkan oleh BATAN?

Mohon jawabannya juga dikirim ke suparjo_rustam@yahoo.com, atas jawaban yang diberikan saya ucapkan banyak terima kasih.

HP GRATIS mengatakan...

sekedar berbagi informasi, sekarang ada METODE BARU PALING MUDAH MENGHASILKAN UANG LEWAT INTERNET

Alfan Rizal mengatakan...

Varietas sertani 13 potensi 14ton/ha minat sms ke 085755817333 atau kunjungi http://dokter-pertanian.blogspot.com